let the money works, not you

Cara Gampang Mengatur Keuangan Wiraswasta

April 15, 2010

Menjadi wiraswasta yang sukses itu gampang bila mengerti aturan-aturan mainnya, begitu pernah saya dengar seorang motivator berbicara. Tetapi sukses yang bagaimana? Baiklah kita bicara sukses yang wajar-wajar saja dan bukan dengan cara mudah mendapat 25 milyar tapi akhirnya masuk bui.
Sukses yang wajar tentu membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak gampang, jadi sukses itu gampang atau tidak? Gampang tapi tidak gampang.... ribet kan???

Gampang bila mau disiplin mengikuti aturan-aturan sukses, salah satunya adalah aturan mengenai prinsip-prinsip dasar keuangan. Prinsip-prinsip yang akan saya sampaikan bukan berasal daripara ahli ekonomi yang ternama atau dari para pengusaha sukses yang perusahaannya menggurita, tapi ini adalah prinsip-prinsip saya yang saya pelajari dari kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan dan tanpa mengurangi rasa hormat pada para master saya tidak bermaksud menggurui tapi hanya sekedar berbagi pengalaman agar kesalahan yang pernah saya perbuat dapat dipergunakan oleh orang lain dan tentu saja bagi saya sendiri agar tidak menjadi keledai yang jatuh pada lubang yang sama.

Harap jangan berpikiran akan menghadapi teori-teori ekonomi yang njelimet, karena saya akan mencoba berbagi pengalaman sehari-hari saja kok. Mari kita mulai, cara gampang mengatur keuangan bagi wiraswasta itu antara lain :

1. Kenali diri anda.
Maksudnya adalah kenali lebih dalam sifat-sifat anda, kelebihan dan kekurangannya. Jujurlah pada diri sendiri, misalkan anda adalah seseorang yang suka belanja atau sering memanjakan diri, maka sebaiknya tidak mengendalikan uang hasil usaha 100% karena akibatnya fatal bila lupa diri. Atau anda adalah tipe orang yang gampang percaya terhadap seseorang, mungkin ada tawaran menarik datang dan anda tidak memeriksa lebih lanjut informasi tersebut dan mudah mengucurkan dana. Bisa diatasi dengan menempatkan dana di bank berupa tabungan tanpa kartu ATM atau berupa rekening koran (Giro) dengan otorisasi 2 tanda tangan minimal.
2. Kewajiban dulu baru hak.
Selesaikan dulu kewajiban-kewajiban usaha: membayar pegawai, membayar supplier, tagihan-tagihan tetap seperti listrik dan air dan iuran-iuran lainnya. Hal ini selain menjaga kelancaran usaha juga demi menjaga nama baik kita dan usaha kita, perlu diingat bahwa modal utama wiraswasta adalah nama baik pengusaha. Pembayaran kewajiban listrik dan air yang terlambat akan segera dirasakan dampaknya dengan pemutusan sementara hingga permanen yang tentunya akan sangat mengganggu kelancaran usaha anda. Tetapi kewajiban yang lain seperti terhadap karyawan dan supplier mungkin tidak langsung dampaknya tapi malah lebih besar resikonya. Perhatikan bila karyawan anda mengalami keterlambatan pembayaran upah, bukan hanya raut muka yang tidak sedap tapi akan berpengaruh terhadap semangat kerjanya, kerja tidak tenang dan lain sebagainya. Sedangkan dengan supplier sebaiknya menjaga hubungan jangka panjang dengan tidak melanggar janji pembayaran, mereka adalah sumber pendapatan kita juga. Mungkin agak susah pada mulanya mendapat kepercayaan dari para supplier supaya anda mendapat fasilitas kredit atau pembayaran mundur, nah apabila sekali kepercayaan itu dilanggar mungkin aka sulit bagi anda untuk mendapatkannya kembali. Apabila semua kewajiban sudah terpenuhi barulah anda sebagai pemilik usaha boleh menikmati haknya, anggap diri anda adalah karyawan di perusahaan anda sendiri dan penghasilan anda ditentukan dengan gaji juga.
3. Atur Arus Kas (Cash Flow).
Sama seperti para supplier anda, pada suatu saat tentu akan memberikan kredit atau hutang pada pihak lain. Bila hal itu terjadi anda harus menghitung kembali kekuatan modal kerja, jangan sampai terlalu banyak modal yang diluar sehingga proses produksi atau pembelian barang dagangan terganggu. Pandai-pandai menilai pelanggan, mana yang layak diberi kredit jangka 1 minggu, 2 minggu atau 1 bulan dan seberapa besar mereka bisa berhutang. Arus kas yang terencana dan teratur dapat dicapai bila anda bisa menghitung berapa besar kebutuhan aman kas anda termasuk untuk memenuhi kewajiban di poin (2). Anda diharuskan mempunyai titik minimal kas yang sewaktu-waktu bisa dipakai atau istilahnya kas lancar.
4. Pisahkan modal dan keuntungan.
Seharusnya modal harus kembali menjadi modal dan tidak sebagai sumber pembiayaan pengeluaran. Mungkin pada awal-awal usaha langkah ini sulit untuk dilaksanakan, tetapi bila anda sudah mempunyai penjualan yang lumayan seharusnya bisa dilakukan. Seandainya usaha anda adalah home industry dimana pengelolaannya semua di tangan anda akan sangat gampang uang itu bercampur seperti contoh di poin (1), yang boleh anda ambil sebagai hak atau gaji anda sebagai pemilik tentu dari keuntungan bukan dari modal bila ternyata keuntungan tidak mencukupi standar gaji yang anda inginkan? ya sementara tahan napas dulu lah.... hahahhaha. Apabila keuntungan sudah bisa membiayai pengeluaran dan masih ada kelebihan harus kembali menjadi modal usaha dan bukan untuk keperluan konsumtif tetapi lebih difokuskan pada investasi berikutnya. Setahun sekali silakan berhitung berapa perkembangan modal dibanding tahun lalu, modal yang berkembang silakan diambil keputusan berapa prosen yang akan diinvestasikan kembali dan berapa prosen yang akan anda nikmati sebagai pemilik usaha. Demikian siklus ini berlanjut maka modal usaha anda akan semakin besar pula.
Contoh sederhana: anda membeli rokok 10 bungkus dengan modal @ 100 rupiah total 1.000 rupiah, dijual dengan harga 110 rupiah per bungkus, hasilnya bila semua terjual adalah 1.100 rupiah. Maka di pembelanjaan berikutnya bisa dibeli 11 bungkus rokok dari 1.000 rupiah modal awal dan 100 rupiah hasil keuntungan, pembelian berikutnya adalah 12 bungkus dan sisa 10 rupiah keuntungan, dan seterusnya dan seterusnya.
5. Tahan Emosi.
Tahan emosi anda untuk menggunakan dana yang belum berada di tangan. Walaupun mungkin anda sudah mempunyai perkiraan pada tanggal tertentu uang itu pasti akan masuk, tapi alangkah baiknya anda menahan diri sampai uang itu benar-benar berada dalam genggaman anda.Bila memang sangat diperlukan untuk membeli keperluan produksi alangkah baiknya bila kita meminta fasilitas kredit dari supplier. Inilah pentingnya mengatur cash flow seperti poin (3) diatas, yaitu menyediakan dana pada saat darurat.
6. Asuransi.
Pandanglah asuransi sebagai investasi bukan biaya. Asuransi kesehatan pegawai dan anda sendiri perlu agar tidak ada dana menganggur yang harus disiapkan untuk menghadapi bila sewaktu-waktu ada karyawan yang sakit atau mengalami musibah di tempat kerja.
    Kalau dilihat dari poin ke (4) berarti selain gaji seorang wiraswastawan baru bisa menikmati hasil kerjanya setahun sekali? Menurut saya bila ingin maju usahanya jawabannya adalah YA! Bukankah perusahaan-perusahaan besar juga hanya setahun sekali membagikan deviden? Jangan cepat berpuas diri dengan keuntungan dan kemajuan usaha karena saingan anda si luar sana pun juga tidak tinggal diam! Dengan selalu disiplin mengatur keuangan paling tidak salah satu syarat memajukan usaha sudah anda penuhi.

    Saat ini mungkin hanya cara-cara sederhana ini yang bisa saya bagi, sekali lagi bukan bermaksud menggurui tapi hanya sekedar berbagi prinsip-prinsip keuangan sederhana yang saya dapat dari pengalaman. Tentu masih banyak prinsip-prinsip yang lain yang lebih sesuai dengan pribadi dan jenis usaha anda sendiri, maukah anda berbagi dengan saya? Silakan tulis komentar di bawah postingan ini. Terima kasih.

      8 comments

      1. jangan lupa dengan manajemen diri dan manajemen usaha :D

        ReplyDelete
      2. SYA COCOK DENGAN PENGALAMAN YANG ANDA PERNAH JALANIN,JADI SAYA BISA PUNYA BAYANGAN KEDEPAN DARI PENGALAMAN ANDA,TERIMA KASIH

        ReplyDelete
      3. jangan pula lupa bahwa usaha tanpa agama ,jangan sampai kita termasuk hamba 2 dunia .

        ReplyDelete
      4. terima kasih banya atas info nya . . Jangan lupa untuk berdo'a biar usaha kita makin berkah

        ReplyDelete
      5. Memang prinsip diatas merupakan prinsip yang nyata adanya, berkaitan dengan kebiasan - kebiasaan yang telah terjadi pada diri saya sendiri ternyata tidak membuahkan hasil, terima kasih atas pengalaman yang telah dituangkan , dengan adanya disiplin maka kehidupan ini akan menjadi teratur, contohnya Jepang maju karena disiplin kehidupan nya yang telah di agendakan untuk satu tahun kedepanya. Jadi hidup tak akan sia - sia apabila kita disiplin...

        ReplyDelete
      6. Saya harus banyak belajar dan harus tetap belajar....Terima kasih atas sharingnya yang bermanfaat.Tetap semangat mas Bro....n ditunggu artikel selanjutnya

        ReplyDelete
      7. pengelaman adalalah guru ,,yg perlu kita perhatikan .!
        sekedar mengingatkan ....resky itu slalu ada ,cuma hak itu ,yg kadang bandel..........
        thanks infonya smoga sy juga dapat dibisakan untuk menjalaninya .,good luck

        ReplyDelete
      8. terima kasih infonya,
        saya suka membaca artikel anda, salam kenal dari saya :)

        ReplyDelete

      ...better positive nothing than negative one...

      Harap meninggalkan kesan & pesan terhadap konten ini, asal bukan spam tetap akan saya tampilkan sepedas apapun kritik anda. Adilla.

       

      Recent Comments

      Blog Stats