Dalam tulisan sebelumnya Hidupku Pilihanku 2 sudah disinggung kalau pilihan hidup membawa konsekuensinya masing-masing. Demikian juga tentunya pilihan mau jadi karyawan atau wiraswasta, masing-masing punya positip dan negatip, enak dan gak enaknya. Tapi jangan takut dulu untuk memilih karena pilihan ini bukan harga mati, kapanpun anda siap masih bisa pindah haluan.
Jadi karyawan tidak ada salahnya bahkan bagi sebagian orang adalah cita-cita, gimana tidak? hidup terjamin dengan pendapatan yang pasti tiap bulan, sukur-sukur ada asuransi kesehatan buat keluarga, jam kerja yang pasti (pergi pagi pulang petang), dapat THR bahkan gak jarang akhir tahun ada bonus sekian kali gaji...wow! Dilain pihak wiraswasta adalah pilihan mutlak bagi mereka yang berjiwa wirausaha, pengin mandiri tanpa bergantung terhadap orang lain, jadi boss bagi diri sendiri, kemungkinan pendapatan yang tidak terbatas, waktu kerja yang fleksibel, kedudukan yang bisa diwariskan, dll...dll
Itu kalau dilihat dari kacamata enak dan enak, terus dari sisi gak enaknya gimana? Yah...jadi karyawan kan gitu-gitu aja....mesti bersabar meniti karir, pekerjaan yang (mungkin) membosankan atau gak ada habis-habisnya, belum lagi ditambah dengan lingkungan kerja kurang mendukung atau adanya konflik.
Wiraswasta bukan gak punya sisi gak enak lho, kalo pas usaha lagi maju sih gak seberapa berasa paling capek dan pegel. Harus bisa memikirkan tambahan modal, gaji karyawan, pengeluaran-pengeluaran yang harus ditutupi, peningkatan omzet penjualan, bayar gaji karyawan, tagihan macet, dan sebagainya.
Kabar baiknya adalah ternyata masih ada pilihan ketiganya! Mau jadi wiraswasta tapi gak perlu pensiun dini jadi karyawan....hmmmm ini kayanya cocok buat saya....mungkin itu terlintas di pikiran anda??? Tapi tunggu dulu, pasti ada syarat-syarat yang harus dipunyai agar keduanya bisa berjalan seiring dan sejalan bagai dua sejoli...halah. Pilihan ini bisa jadi pilihan antara sebelum memutuskan menjadi full time wiraswasta, sambil melihat perkembangan usaha. Bagi yang sudah menjalani usaha sampingan tentu sudah paham betul kondisi yang dihadapi, dan saya yakin tidak sedikit dari karyawan yang punya usaha sampingan bahkan lebih dari satu.
Diatas sudah saya singgung mengenai syarat-syarat pilihan ketiga ini, berdasar pengamatan dan pengalaman saya syarat-syarat itu antara lain:
- Konsentrasi, harus bisa memikirkan masalah di tempat lain tanpa mengganggu pekerjaan yang sedang dihadapi sekarang.
- Stamina, mempunyai tenaga lebih setelah seharian beraktifitas dan dilanjutkan mengurus usaha sampingan di luar kantor.
Semua dibutuhkan ekstra alias dobel dari porsi bila hanya melakoni salah satunya, bila usaha sampingan sudah bisa dijalankan oleh orang kepercayaan mungkin lain lagi soalnya walau itu juga punya resiko.Gak ada salahnya mencoba usaha sampingan sambil masih bekerja di kantor, itung-itung buat persiapan kalau udah gak betah atau kena PHK...hehehehe. Selamat berjuang!
Sebetule dua duanya bisa dikerjakan secara bersamaan, wiraswasta tidak harus kitay ang melaksanakan, karyawan jika kita membutuhkan keamanan finansial :D bukan begitu ????
ReplyDelete"... bila usaha sampingan sudah bisa dijalankan oleh orang kepercayaan mungkin lain lagi soalnya walau itu juga punya resiko.Gak ada salahnya mencoba usaha sampingan sambil masih bekerja di kantor, itung-itung buat persiapan kalau udah gak betah atau kena PHK..."
ReplyDeletesudah terjawab ya mas.... :D
Memang untuk menjalankan dua - dua dibutuhkan extra phisik dan pemikiran yang kuat, terkadang kalau kita tidak bisa memilah permasalahan satu dengan yang lain, akan mengakibatkan sebuah kekacauan dan mengakibatkan maksud dan tujuan tidak tercapai, kalau kita lihat pengusaha yang sukses itu karena keseriusan dalam menjalankan usaha, tapi kalau Double serius maka tercipta lah hal yang lebih sukses lagi ya....
ReplyDelete